Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan PPN 12 persen untuk sektor pariwisata melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan meningkatkan pendapatan negara.

Namun, kebijakan ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait kesejahteraan pekerja di sektor pariwisata, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebagai organisasi yang mewakili para pelaku industri pariwisata di Indonesia pun mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan pekerja dalam implementasi kebijakan PPN 12 persen ini.

PHRI menilai bahwa peningkatan beban pajak ini akan berdampak pada daya saing industri pariwisata, terutama di tengah kondisi yang masih sulit akibat pandemi. Banyak perusahaan pariwisata yang masih berjuang untuk bertahan dan tidak mampu menanggung beban pajak yang semakin besar.

Selain itu, kebijakan ini juga dapat berdampak pada penurunan daya beli masyarakat yang berpotensi mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung ke destinasi pariwisata di Indonesia. Hal ini tentu akan berdampak pada pendapatan perusahaan pariwisata dan akhirnya pada kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.

Untuk itu, PHRI menyarankan pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan PPN 12 persen ini dan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan pekerja di sektor pariwisata. Perlu adanya kebijakan yang lebih bijak dan berpihak kepada para pekerja agar industri pariwisata dapat tetap berkembang dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Dalam kondisi yang masih sulit ini, solidaritas dan kerjasama antara pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan para pekerja sangat diperlukan untuk bersama-sama menghadapi tantangan dan memastikan kelangsungan industri pariwisata di Indonesia. Kesejahteraan pekerja harus tetap menjadi perhatian utama dalam setiap kebijakan yang diambil, sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang sehat dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.