Komisi VII DPR RI mendukung pengajuan tambahan anggaran untuk Kementerian Pariwisata (Kemenpar) guna mendukung pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19. Keputusan ini diambil setelah rapat kerja antara Komisi VII DPR RI dan Kemenpar pada hari Senin (12/10).

Dalam rapat tersebut, Kemenpar menyampaikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh pandemi COVID-19. Penutupan objek wisata, hotel, restoran, dan transportasi wisata telah menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini berdampak langsung pada pendapatan negara dari sektor pariwisata.

Untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata, Kemenpar mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai program pemulihan, seperti peningkatan promosi pariwisata, pembangunan infrastruktur pariwisata, pelatihan tenaga kerja pariwisata, dan bantuan langsung kepada pelaku usaha pariwisata yang terdampak.

Anggota Komisi VII DPR RI menyambut baik pengajuan tambahan anggaran tersebut dan berkomitmen untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata. Mereka menilai bahwa sektor pariwisata memiliki potensi besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata.

Komisi VII DPR RI juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha pariwisata dalam mendukung pemulihan sektor pariwisata. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sektor pariwisata dapat pulih dan kembali berkontribusi secara maksimal bagi pembangunan ekonomi nasional.

Dengan adanya dukungan dari Komisi VII DPR RI, diharapkan pengajuan tambahan anggaran untuk Kemenpar dapat segera disetujui dan digunakan secara efektif untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat membantu sektor pariwisata pulih dan berkembang kembali setelah terdampak pandemi COVID-19.